Dalam hening aku menanti
syair merdu dini hari
yang kan mengajakku bernyanyi
menggapai asa yang tak kan pergi
Dalam sepi aku menanti
sebait puisi jelang fajar hari
kan kulantunkan bersama mentari
raih cita kan datang lagi
Dalam hening ku selalu menanti
sajak indah pagi hari
biarlah kusabar merajut mimpi
hingga nyata mendatangi
Hening adalah suasana yang mengantar perasaan menuju ketenangan. Dalam puisi tersebut penulis melukiskan keadaan seorang yang berusaha merajut mimpi dengan berbagai usaha sampai berhasil.
Bait pertama menceritakan seorang yang mendambakan sahabat yang selalu menasihati dengan kata-kata yang menyejukkan hati dalam setiap langkah.Syair merdu adalah nasihat dan semangat. Sedangkan dini hari sebagai kiasan dari menyejukkan karena suasana pagi memang sejuk.
Bait kedua menceritakan seorang tersebut juga memerlukan semangat dalam meraih cita-citanya. Mentari dalam bait ini adalah lambang dari semangat. Hal ini sangat tepat karena matahari terbit pagi hari dan merupakan saat yang penuh gairah untuk melakukan aktivitas.
Bait ketiga menceritakan sang tokoh bukan hanya berdiam diri dengan menerima nasihat atau menikmati dorongan semangat, tetapi juga berusaha mendapatkannya dengan penuh ketekunan dan kesabaran. Dia akan terus berusaha sehingga harapannya terwujud. Tekad tersebut dapat kita lihat dalam dua baris terakhir bait ketiga.
Rabu, 19 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Salam Sastra Pelangi,
BalasHapusHari ini saya belajar atau menyedari bahwa perkataan "asa" bisa berdiri sendiri, selain hanya "putus-asa".
Kan saya beritahu, saya masih pelajar sastra.
Wassalam
Terima kasih. Apalagi saya yang jauh lebih muda, tentu lebih harus banyak belajar lagi.
BalasHapus